Surah Al-Furqan ayat 63 dan Al-Isra’ ayat 37 menggambarkan ciri Ibadurrahman sebagai hamba Allah yang berjalan dengan rendah hati, menjauhkan diri dari kesombongan, dan membalas kejahatan dengan kebaikan, sebagaimana teladan Rasulullah SAW yang tetap lemah lembut meski dihina, sesuai petunjuk Al-Fussilat ayat 34-35 yang menekankan sabar dan keberuntungan besar dalam menolak keburukan dengan cara terbaik. Surat Ali Imran ayat 159 menegaskan pentingnya sikap lemah lembut, memaafkan, bermusyawarah, dan tawakal kepada Allah dalam membangun hubungan sosial dan keputusan bersama, seperti yang dicontohkan pasca-Perang Uhud, sementara Al-Isra’ ayat 70 mengingatkan keagungan manusia yang dimuliakan Allah dengan rezeki dan kelebihan, mengajarkan saling menghormati antara atasan dan bawahan sebagai wujud syukur, dengan doa memohon kelembutan bagi umat Islam.